Google Terpaksa Harus Menggaji Pria Ini 1,2 Trilyun -
www.android-ku.com
- Namanya dalam dunia teknologi informasi tidak setenar Larry Page, salah satu
pendiri dan chief executive officer (CEO) Google. Ia juga tidak termasuk dalam
jajaran 10 CEO dunia dengan bayaran tertinggi, karena bukan CEO. Namun, pria
ini mendapatkan bayaran dari Google senilai US$100 juta atau setara Rp. 1,2 trilyun
(kurs Rp12.000) dalam bentuk saham. Jumlah ini lebih tinggi dari bayaran yang
didapatkan CEO dunia. Siapakah gerangan pria yang juga merupakan orang di balik
melejitnya pendapatan Google yang mencapai US$50 miliar ini ? Ikuti berita
selengkapnya disini.
Neal Mohan, nama pria itu, adalah orang di balik
melejitnya pendapatan Google yang mencapai US$50 miliar. Sekitar 95 persen
pendapatan Google berasal dari iklan, dan hasil dari pemikiran Neal Mohan. Mohan
muda lulus dari Stanford University pada 1996, dan bergabung di perusahaan
startup bernama Net Gravity, yang fokus pada pengembangan perangkat lunak untuk
pemasaran digital. Ini adalah langkah awal karier Mohan. Richard Frankel,
mantan bosnya, menyatakan rahasia kesuksesan Mohan adalah rasa ingin tahunya
dan solusi yang cerdas.
"Mohan, orang dengan kombinasi langka, orang
yang cerdas dalam mencari langkah strategis, dan salah satu orang yang mengerti
teknologi internet pada zaman 1990-an," kata Richard Frankel, memberikan
testimoninya, seperti dikutip dari Businessinsider, Selasa 9 April 2013.
Pada November 1997, Net Gravity diakuisisi oleh
perusahaan startup yang lebih besar, DoubleClick. Saat industri internet AS
mengalami bubble medio awal 2000-an, DoubleClick terkena imbasnya.
Manajemen DoubleClick saat itu tidak fokus di bidang
iklan dunia maya, dengan mengakuisisi lembaga pengumpulan data, Abacus, senilai
US$1,7 miliar pada 1999. Proses merger Abacus dengan DoubleClick tidak
berjalan.
Manajemen lalu meminta Mohan untuk memotong biaya
operasional perusahaan dan dia diangkat menjadi vice president Business
Operation. Mohan diberikan posisi baru dengan kewenangan lebih luas. Pada 2003,
Mohan keluar dari DoubleClick untuk melanjutkan kuliah di Stanford untuk
mendapatkan gelar MBA. Dua tahun kemudian, tepatnya Juli 2005, DoubleClick
diakuisisi oleh Hellman & Friedman dan menunjuk David Rosenblatt sebagai
CEO baru. Rosenblatt ditunjuk untuk memfokuskan kembali perusahaan di iklan
online. Hal ini membuat DoubleClick membongkar banyak aset dan berurusan dengan
utang yang jumlah besar.
Rosenblatt membutuhkan bantuan Mohan dan memintanya
kembali ke perusahaan. Rosenblatt menunjuknya sebagai kepala Produk dan
Strategi DoubleClick. Hasilnya, sebuah epik, dokumen power point 500 halaman
yang saat ini dapat dilihat jejaknya dalam Google display advertising.
Dokumen tersebut memaparkan visi iklan internet di
masa depan, ketika dunia tumbuh secara digital dan memberikan penjelasan
komprehensif mengenai penjualan iklan di internet. Solusi Mohan adalah
mengetahui persis di mana para pengiklan harus menjual dan berinteraksi dengan
konsumen.
Ide Mohan adalah menyediakan manajemen dan solusi
penayangan iklan, serta membantu pengiklan untuk menjalankan strategi digital
media secara lebih efektif. DoubleClik memiliki kemampuan untuk menampilkan
iklan banner dan video secara efisien serta tepat sasaran.
Diakuisisi Google
Idenya membuat kinerja DoubleClick kinclong dan
membuat raksasa IT, Google, tertarik untuk mengakuisisinya. Google menggelontorkan
dana hingga US$3,1 miliar atau 20 kali lipat dari nilai DoubleClick. Google's Advertising Business Executive, Susan
Wojcicki, lalu mengganti orang-orang dalam Google's display advertising
products dengan tim yang dimiliki Mohan dalam DoubleClick.
Hasilnya, pendapatan Google terus meroket. Analis
menilai, akuisisi DoubleClick merupakan salah satu langkah Google yang
berhasil, karena membuat perusahaan itu menjadi pemimpin dalam industri iklan
online.
Mohan pun menjadi bintang dalam dunia IT. Berbagai perusahaan
IT seperti Twitter dan Facebook pernah berusaha menggoda Mohan untuk pindah dan
menawarkan tawaran sebagai CEO. Google bergerak cepat dengan menawarkan Mohan
saham sebesar US$100 juta pada 2010 dan ia setuju. Saat ini, nilai bayaran
Mohan mencapai US$150 juta.
Lantas, kenapa Mohan tidak tertarik untuk menjadi
CEO? Sumber Businessinsider di Google menyatakan, Mohan memiliki wewenang
seperti CEO tanpa harus diganggu oleh kesibukan sebagai CEO. Bayaran yang
ditawarkan Google pun sudah membuatnya setara dengan CEO dunia. (
vivanews)